ABSTRAK

Kebanyakan perusahaan IT mempunyai angka rasio turn over karyawan yang tinggi, tetapi bukan begitu di perusahaan X. Penelitian awal menunjukkan bahwa angka rasio turn over hanya 0.59% (2012) dan tahun-tahun sebelumnya juga rendah. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh job security dan pengembangan karir terhadap well-being dengan kepuasan kerja sebagai mediator. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X di seluruh Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus. Penelitian ini menggunakan empat instrumen penelitian berbentuk skala yakni skala well being, skala job security, skala kepuasan kerja, dan skala pengembangan karir. Seluruh skala di konstruksi sendiri oleh penulis kecuali pada skala kepuasan kerja yakni menggunakan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ). Seluruh instrumen diuji coba kembali dan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Hasil analisis data menghasilkan goodness of fit statistics sebagai berikut RMSEA = 0.075; IFI = 0.99; CFI = 0.99; NFI = 0.98; NNFI = 0.98. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa model pengaruh pengembangan karir dan job security terhadap well-being melalui kepuasan kerja fit atau cocok dengan data. Dari analisis hasil observasi diperoleh gambaran bahwa di PT X berlaku budaya kerja dimana hubungan atasan dan bawahan tidak formal, melainkan team work.

Kata Kunci : Well-being, job security, kepuasan kerja dan pengembangan karir