ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model teoritik subjective well-being lanjut usia dipengaruhi oleh variabel trait kepribadian dan religiusitas dengan mediasi sumberdaya individu. Trait kepribadian dan religiusitas sebagai exogeneous laten variabel, subjective well-being sebagai endogeneous laten variabel dan sumberdaya individu sebagai variabel mediator. Sampel penelitian 226 orang warga lanjut usia berusia 60 sampai 74 tahun berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Teknik sampel yang digunakan adalah non-probability dengan kreteria. Pengumpulan data dilakukan dengan digunakan skala model Likert. Uji konstruk menggunakan CFA, analisa data menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Model atau SEM) dengan software Mplus versi 7.2. Hasil uji teoritik model menunjukan bahwa model fit. Hasil uji signifikansi pengaruh variabel exogeneous terhadap variabel endogeneous ditemukan variabel extraversion berpengaruh positif dan signifikan terhadap psychological well-being, emotional well-being dan social well-being lanjut usia melalui sumberdaya individu. Neuroticism berpengaruh negatif dan signifikan terhadap psychological well-being, emotional well-being dan social well-being lanjut usia melalui sumberdaya individu. Openness to experiences, conscientiousness, agreeableness dan religiusitas tidak berpengaruh signifikan terhadap psychological well-being, emotional well-being dan social well-being lanjut usia melalui sumberdaya individu.