ABSTRAK

Pasien skizofrenia paranoid adalah pasien psikosis yang paling berat gangguannya, ketergantungan perilaku skizofrenia mencakup tiga jenis perilaku yaitu perilaku simptomatik, sosial, dan lain-lainnya termasuk perilaku okupasional. Perilaku okupasional pada pasien skizofrenia, seperti dalam ketertarikan pada kegiatan, keinginan untuk melakukan kegiatan, aktif /rajin, produktif, terampil, menghargai, mau menerima perintah, larangan, dan kritik dalam melakukan pekerjaan berada pada taraf yang rendah (Zainuddin, 1989). Hal ini disebabkan oleh minat/dorongan pada pasien skizofrenia terhadap segala hal sangat kurang. Namun pasien skizofrenia paranoid yang kondisinya telah mendapatkan pengobatan secara medis dan perilakunya cukup terkontrol, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat diarahkan untuk melakukan kegiatan memungkinkan untuk diberikan terapi suportif dengan teknik okupasi guna untuk meningkatkan perilaku okupasionalnya. Penelitian pada kasus ini menggunakan terapi suportif dengan teknik okupasi untuk meningkatkan kemampuan perilaku okupasional pada pasien skizofrenia paranoid. Peneliti melakukan intervensi sebanyak 10 kali pertemuan, menggunakan pendekatan kualitatif single case design. Sedangkan untuk menyatakan perubahan dalam hasil data dari fase awal ke fase intervensi menggunakan desain A-B-A (Sunanto dkk, 2005:59). Hasil analisa perkembangan intervensi didukung dengan hasil penilaian perilaku okupasional dimana menunjukkan pasien “kurang terampil”. Setelah dilakukan terapi, hasil menunjukkan pada kategori “ada tingkah laku yang mengganggu tapi sudah memiliki keterampilan” maka dapat disimpulkan perilaku okupasional pada pasien selama mengikuti terapi menunjukkan perubahan yang cukup baik. Prognosis adalah positif, pasien memiliki keinginan untuk bekerja dan mau untuk diarahkan. Di lain hal, keluarga mendukung secara penuh proses terapi yang diberikan CP.

Keyword : Terapi Suportif dengan Teknik Okupasi, Perilaku Okupasional, Skizofrenia Paranoid